International Public Lecture: Gender Mainstreaming and Global Public-Private Partnerships

Palembang, 2022 – Rabu 12 Oktober 2022, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sriwijaya mengadakan kuliah umum dengan tema Gender Mainstreaming and Global Public-Private Partnerships serta mengundang Prof. Yukiko Kurimoto, Ph.D dari School of Social Design Studies and College of Sociology, Rikkyo University sebagai pembicara. Kegiatan ini diadakan secara hybrid di Gedung Djuaini Moekti, Kampus Bukit UNSRI Palembang dan melalui Zoom meeting. Acara dipandu oleh MC dan dibuka oleh sambutan dari Ketua Pelaksana, Nurul Aulia, S.IP., MA, dan Wakil Dekan I Bidang Akademik dan Pendidikan FISIP Universitas Sriwijaya, Bapak Dr. H. Azhar, S.H., M.SC., LL.M. Sekitar 75 mahasiswa, jajaran dosen di ruang lingkup FISIP Universitas Sriwijaya, Ketua Program Studi dari berbagai jurusan di FISIP, Bapak Dekan FISIP Universitas Sriwijaya Prof. Alfitri, M.Si., Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni dan Bapak Dida Salya dari Bappenas juga turut menghadiri kegiatan ini.

Acara kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan doa yang dipimpin oleh salah satu mahasiswa FISIP, Sudarli.

Kegiatan ini diawali dengan pemutaran video dan penjelasan dari Profesor Kurimoto mengenai salah satu program di Rikkyo University, yaitu Master of Social Development and Administration (MSDA). Kuliah umum kali ini berfokus pada pembahasan mengenai gender dan global public-private partnerships (PPPs). Bagian awal kuliah umum membahas mengenai pengenalan dasar tentang global public-private partnerships (PPPs) sebagai kerjasama multi-stakeholder yang cakupan ruang lingkupnya melewati batas transnasional. Kerjasama ini juga berkaitan dengan Sustainable Development Goals (SDGs), yang mana menjadi tujuan dari dilakukannya kerjasama ini. Contoh kerjasama privat dan publik global yang berhasil ialah GAVI yang kegiatan utamanya fokus pada vaksin. GAVI telah banyak menjalin kerjasama dengan institusi dan Lembaga lainnya seperti World Health Organization (WHO), Bill Gates Foundation, dan World Bank.

Selanjutnya, Profesor Kurimoto juga menyebutkan Global Development Alliance (GDA) sebagai contoh PPPs antara USAID dan sektor privat lainnya bekerjasama demi membangun dan mengimplementasikan pendekatan yang berdasarkan pasar untuk mengatasi masalah pembangunan. GDA ini dibentuk demi menciptakan kesempatan bagi pelaku bisnis dalam sektor privat namun juga dengan memperhatikan tujuan-tujuan pembangunan yang berkelanjutan. Salah satu proyek GDA yang disebutkan disini ialah Nutrition Improvement Project, yang melibatkan organisasi non-pemerintah, pemerintah, perusahaan multinasional, yayasan, dan organisasi internasional lainnya.

Profesor Kurimoto memberikan salah satu studi kasus dari proyek peningkatan nutrisi tersebut, yaitu Ghana Nutrition Improvement Project. Proyek ini dimulai oleh Ajinomoto Group sejak tahun 2009 berkaitan dengan pembuatan produk KOKO Plus, yang diakui oleh World Food Programme (WFP) sebagai “bubuk bernutrisi”. Produk ini dibuat demi memenuhi kebutuhan nutrisi masyarakat Ghana namun tetap dengan harga yang terjangkau. Model kerjasama ini didasarkan pada kebijakan nasional dan kerjasama dengan bisnis privat di Ghana, sehingga dianggap mampu mengakomodir dan memenuhi tujuan bisnis yang sejalan dengan tujuan pembangunan.

Terakhir, Profesor Kurimoto membahas mengenai Gender Equality yang mengimplikasikan kepentingan, kebutuhan, dan prioritas baik wanita maupun pria dengan mengenali diversitas dari kedua kelompok ini. Isu ini tidak hanya menekankan pada wanita, namun juga pada isu hak asasi manusia sebagai bentuk pencapaian tujuan pembangunan yang berkelanjutan. Setelah sesi penjelasan, kuliah umum lalu dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dari peserta yang hadir langsung maupun via Zoom. Terdapat 5 (lima) pertanyaan yang dijawab oleh pembicara mulai dari pertanyaan mengenai gender, produk, maupun bisnis yang berkaitan dengan topik yang dibahas. Kemudian, kuliah umum ditutup dengan kesimpulan dan kata penutup dari moderator. (maudy)