Kuliah Tamu : Pemetaan Isu dan Fenomena Kebijakan Perekonomian di Sumatera Selatan

Laboratorium Administrasi Publik (LabAP), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Sriwijaya (UNSRI), melaksanakan kuliah tamu dengan konsep dialog interaktif pada tanggal 5 Oktober 2021 melalui aplikasi Zoom Meetings. Bersama Azmi Shofix SR, S.IP (Anggota Komisi II DPRD Sumatera Selatan) yang juga merupakan alumni Jurusan Ilmu Administrasi Negara FISIP UNSRI Angkatan 2009 sebagai narasumber, kuliah tamu ini mengangkat topik Perkembangan Ekonomi Makro Regional Secara Umum.

Sebanyak 423 partisipan dari mahasiswa/i Jurusan Ilmu Administrasi Publik FISIP UNSRI dan juga beberapa mahasiswa/i pertukaran mahasiswa asal Universitas Lampung dan Universitas Jember menghadiri kuliah tamu ini. Sesuai topik yang dibahas pada kuliah tamu ini, Azmi Shofix SR, S.IP mengatakan bahwa di tengah pandemi Covid-19, perekonomian Sumatera Selatan menunjukkan perbaikan meskipun masih kontraksi. “Meskipun masih kontraksi, perekonomian Sumatera Selatan memasuki triwulan I 2021, menunjukkan perbaikan. Memasuki triwulan II 2021, perekonomian Sumatera Selatan diperkirakan akan membaik seiring dengan pulihnya aktivitas ekonomi dunia dan domestik pasca dimulainya proses vaksinasi di awal tahu 2021. Artinya pemulihan ekonomi kita sangat tergantung pada pemulihan kesehatan itu sendiri, kita harus mengatasi pandemi terlebih dahulu, baru perekonomian kita dapat melaju dengan cepat”, ujar Azmi Shofix SR, S.IP [5/10]

Azmi Shofix SR, S.IP juga menjelaskan bahwa salah satu aspek yang menjadi bahan pertimbangan DPRD Sumatera Selatan dalam mengambil kebijakan adalah perkembangan inflasi daerah. Yang mana inflasi triwulan I 2021 tercatat sebesar 1,12% (yoy), menurun dibandingkan inflasi triwulan IV 2020, yakni 1,55% (yoy). Sumber utama inflasi triwulan I 2021 adalah kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran dengan andil sebesar 0,16% (yoy) dengan penyumbang inflasi terbesar adalah Kota Palembang dan Kota Lubuk Linggau. Namun demikian, masih ada kemungkinan bahwa inflasi akan meningkat pada triwulan selanjutnya, tetapi masih akan di bawah kisaran sasaran inflasi nasional 3,0±1,0%.

Kemudian diikuti dengan penjelasan mengenai strategi pengendalian inflasi yang disebut 4K, yaitu :

1. Ketersediaan Pasokan
2. Keterjangkauan Harga
3. Kelancaran Distribusi
4. Komunikasi yang Efektif

Strategi keempat, komunikasi yang efektif menjadi penunjang utama strategi-strategi lainnya. “Komunikasi yang efektif ini dilakukan oleh pemerintah daerah dengan membentuk tim pengendali inflasi daerah (TPID) yang terdiri dari pemerintah daerah melalui dinas-dinas terkait seperti biro perekonomian dan dinas perdagangan, kemudian juga ada dari DPRD melalui komisi II, kepolisian (Polda) melaui satgas pangannya” jelas Azmi Shofix SR, S.IP [5/10]

Pertumbuhan perekonomian provinsi Sumatera Selatan pada keseluruhan tahun 2021 diperkirakan lebih tinggi dibandingkan tahun 2020 yang didorong oleh pulihnya konsumsi masyarakat dan kinerja ekspor. Selain itu juga tekanan inflasi provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2021 masih terkendali dan berada di kisaran target nasional sebesar 3,0±1,0%. Selain itu diperkirakan stabilitas harga barang dan jasa juga diperkirakan akan tetap terjaga.

Selain inflasi yang menurun dan tetap terjaga, pada triwulan I 2021 stabilitas keuangan di Provinsi Sumatera Selatan juga membaik, serta kondisi ketenagakerjaan di Provinsi Sumatera Selatan dan kesejahteraan petani juga menunjukkan perbaikan.

Kegiatan kuliah tamu ini disiarkan langsung melalui kanal LabAP di YouTube agar bisa diakses oleh banyak pihak yang berkepentingan dengan materi kuliah tamu .

Live Record Kegiatan:

Editor : Riesalda Darmawan dan Ahmad Reinaldi Simba